Sabtu, 03 Desember 2016

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM

Di Poskan Oleh Perawat Indonesia pada Sabtu, 03 Desember 2016

A. PENGKAJIAN FISIK

Suhu                     :

Nadi                     :

Tekanan Darah     :

Payudara              :

Abdomen             :


Ganstro Intestinal :

Traktus Urinaria  :


Uterus                 :


Lochia                 :



Perinium             :





Ekstremitas bawah :

Kebiasaan tidur      :


Makanan/minum    :


Keadaan mental    :

Penyesuaian dengan bayi                       :

37 ° Celsius

72 x / menit

110 / 70  mmhg

lembek, puting susu keras, menonjol, ASI  keluar. longgar, l

lemas, strie +, rektus abdominalis : panjang  ± 6 cm, lebar ± 2 cm

Pasien merasa lapar, haus, konstipasi (-), hemoroid (-).

b.a.k. 2 x , jumlahnya ± 250 cc, warna :kuning jernih, bau: khas.

Fundus Uteri : keras, TFU : sekitar pusat, posisi: ditengah, kontraksi : baik.

Jumlah : 20 cc (setengan softex), Warna : rubra / merah, Konsistensi : encer / lendir (mukus). Bau : khas.
Bila berdiri / jalan keluar sedikit-sedikit.

Utuh, tak ada tanda-tanda robekan. Episiotomi : (+), Type : mediolateral. Keadaan : kering, kemerahan (+), perlengketan (-),
berair/lendir (-), bengkak (-), nyeri (±), Kebersihan : baik, kering.

Ekstremitas  bawah tidak terdapat varises, agak kram.

Malam : 21.00 - 05.00 Wib. Siang : 12.00-16.00 Wib. Selama tidur tidak terganggu oleh keluarga/lengkungan.

Diit yang diberikan TKTP, ± 3.000 kalori (nasi, sayur, lauk dan buah) dan bervariasi.

Kooperatif, stabil, dan menerima kenyataan.

Dapat menerima bayi dengan perasaan senang, ada komunikasi secara nonverbal, ingin selalu dekat dengan bayi.
PSIKOLOGIS
Fase Taking in

Fase Taking hold

Fase Letting go
refleksi tentang kehamilan dapat diterima, mengikuti proses persalinan dengan baik, selalu bertanya tentang keadaan bayi.
merawat diri sendiri, tidak sabar untuk cepat pulang, dan  dapat merawat bayi sendiri.
diharapkan dapat merawat bayi sendiri.



B. ANALISA DATA

DATA
PENYEBAB
MASALAH
S :
·         Pasien mengatakan mules
·         Dari jam 01.00 mules, keluar cairan, dan darah pervaginam
O :
·         Tensi 170/110 mmHg, Nadi 80 x/menit, R/R 20 x/menit. Sr 37°c
·         Pembukaan lengkap jam 7.45
·         Ketuban –,langsung pimpin partus
·         Bayi lahir jam 7.55
·         Perdarahan 400 cc
·         Oksitosin drip 12 tetes/menit.
·         Dx G IV P3 +KPP

Ketuban pecah prematur
¯
1.      Hipermortilitas rahim
2.      Ketuban terlalu tipis
3.      Infeksi (amnionitis)
4.      Predisposisi
¯
Pelindung janin dengan dunia luar terbuka
¯
Infeksi intrauterin
¯
Janin terkena infeksi
Resiko tinggi terhadap terjadinya IUFD

Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi terhadap terjadinya IUFD berhubungan dengan Ketuban pecah prematur

C. INTERVENSI

Data
Diagnosa Keperawatan
Tujuan / Kriteria
Intervensi
Rasional
S :
Pasien mengatakan mules
Dari jam 01.00 mules, keluar cairan, dan darah pervaginam

Objektif
Tensi 170/110 mmHg, Nadi 80 x/menit, R/R 20 x/menit. Sr 37°c

Pembukaan lengkap jam 7.45

Ketuban negatif,
langsung pimpin partus

Bayi lahir jam 7.55

Perdarahan 400 cc

Oksitosin drip 12 tetes/menit.

Dx G IV  P3 +KPP


Resiko tinggi terhadap terjadinya IUFD berhubungan dengan Ketuban pecah prematur
Setelah dilakukan tindakan mempercepat terminasi kala II resiko tinggi terhadap
IUFD tidak terjadi

Kriteria :
DJJ ada

Suhu 37,5
Nadi 80x/

APGAR score 1 menit pertama 7-10
Kaji DJJ tiap 15¢


Kaji tanda-tanda
Vital (Suhu,Nadi, Tensi,R/R).
Berikan OD sesuai terapi




Berikan AB sesuai terapi
Mengetahui perkembangan kes. Janin
Mengetahui tanda infeksi


Mempercepat pembukaan lengkap dan kala II

Mencegah terjadi infeksi intra uterin dan infeksi vetus


D. IMPLEMENTASI

Tanggal
Diagnosa Kep.
Implementasi
Paraf
290702
jam
7.45
7.47
7.49
7.55





7.56


7.57



08.00



08.10


08.20


10.00
Resiko tinggi terhadap terjadinya IUFD berhubungan dengan KPP


Melakukan VT Æ   10 cm
Melakukan persiapan alat/ partus
Memimpin meneran/partus
Mengeluarkan bayi secara berurut : uuk,uub,dahi,muka dagu ,paksi luar,mengait ketiak dgn tangan kiri,tangan kanan menelusuri punggung,bokong dan mengangkat bayi dgn kedua tangan ke perut Ibu.
Mengisap sekret / kotoran pada mulut dan hidung bayi dan bayi menangis
Menjepit tali pusat dengan dua klem dan memotong tali usat diantara kedua jepitan klem.
Mengukur jumlah darah 350 cc
Mengeluarkan plasenta ,jam 08.10 plasenta lahir dengan ukuran 10x20 x3 cm,panjang tali pusat 50 cm, berat 400 gram kortiledon lengkap.
Menghecting daerah vagina bgn depan bawah dengan catgut 2x mengobati dengan betadin curah.
Melengkapi status BB Bayi 2500 gram, Pjb 48 cm,kelainan kongenital tidak ada dan AS 7-8
Mengkaji Tensi 170/110 mmHg, Nadi 80x/menit,Sr 37,4°c dan R/R 20 x/menit dan kontraksi uterus baik
Mengkaji keluhan pasien ada sedikit lelah.
Mengukur haluaran darah 2 jam PP sebanyak 50 cc
Memasang softek berlapis tiga jadi satu
Memasang gurita ibu
Memindahkan Ibu ke Ruang nifas dengan observasi PEB dan infus RL terpasang dengan 20 tetes/menit.

E. EVALUASI

Tanggal
Diagnosa Kep.
Evaluasi
Paraf
290702

Resiko tinggi terhadap terjadinya IUFD b/d KPP
S :
O : Bayi nangis kencang , Gerak aktif, kulit merah, reflek nisap positip (mengisap susu yang diberikan menggunakan spuit)
A : Resiko IUFD tidak terjadi
P  : Berikan HE pada Ibu tentang  perawatan bayi, Vulva hygiene dan perawatan payudara

Comments
0 Comments