A. PENGKAJIAN FISIK
Suhu
:
Nadi
:
Tekanan Darah :
Payudara
:
Abdomen
:
Ganstro Intestinal :
Traktus Urinaria :
Uterus
:
Lochia
:
Perinium
:
Ekstremitas bawah :
Kebiasaan tidur
:
Makanan/minum :
Keadaan mental :
Penyesuaian dengan bayi :
|
37 ° Celsius
72 x / menit
110 / 70 mmhg
lembek, puting susu keras, menonjol, ASI keluar. longgar, l
lemas, strie +, rektus abdominalis : panjang ± 6 cm, lebar ± 2 cm
Pasien merasa lapar, haus, konstipasi (-), hemoroid (-).
b.a.k. 2 x , jumlahnya ± 250 cc, warna :kuning
jernih, bau: khas.
Fundus Uteri : keras, TFU : sekitar pusat, posisi:
ditengah, kontraksi : baik.
Jumlah : 20 cc (setengan softex), Warna : rubra / merah,
Konsistensi : encer / lendir (mukus). Bau : khas.
Bila berdiri / jalan keluar sedikit-sedikit.
Utuh, tak ada tanda-tanda robekan. Episiotomi : (+), Type
: mediolateral. Keadaan : kering, kemerahan (+), perlengketan (-),
berair/lendir (-), bengkak (-), nyeri (±),
Kebersihan : baik, kering.
Ekstremitas bawah
tidak terdapat varises, agak kram.
Malam : 21.00 - 05.00 Wib. Siang : 12.00-16.00 Wib. Selama
tidur tidak terganggu oleh keluarga/lengkungan.
Diit yang diberikan TKTP, ± 3.000 kalori (nasi,
sayur, lauk dan buah) dan bervariasi.
Kooperatif, stabil, dan menerima kenyataan.
Dapat menerima bayi dengan perasaan senang, ada komunikasi
secara nonverbal, ingin selalu dekat dengan bayi.
|
PSIKOLOGIS
Fase Taking in
Fase Taking hold
Fase Letting go
|
refleksi tentang kehamilan dapat diterima, mengikuti
proses persalinan dengan baik, selalu bertanya tentang keadaan bayi.
merawat diri sendiri, tidak sabar untuk cepat pulang,
dan dapat merawat bayi sendiri.
diharapkan dapat merawat bayi sendiri.
|
DATA
|
PENYEBAB
|
MASALAH
|
S :
·
Pasien mengatakan mules
·
Dari jam 01.00 mules,
keluar cairan, dan darah pervaginam
O :
·
Tensi 170/110 mmHg, Nadi
80 x/menit, R/R 20 x/menit. Sr 37°c
·
Pembukaan lengkap jam
7.45
·
Ketuban –,langsung pimpin
partus
·
Bayi lahir jam 7.55
·
Perdarahan 400 cc
·
Oksitosin drip 12
tetes/menit.
·
Dx G IV P3 +KPP
|
Ketuban
pecah prematur
¯
1. Hipermortilitas rahim
2. Ketuban terlalu tipis
3. Infeksi (amnionitis)
4. Predisposisi
¯
Pelindung
janin dengan dunia luar terbuka
¯
Infeksi
intrauterin
¯
Janin
terkena infeksi
|
Resiko
tinggi terhadap terjadinya IUFD
|
Diagnosa Keperawatan :
Resiko tinggi terhadap
terjadinya IUFD berhubungan dengan Ketuban pecah prematur
C. INTERVENSI
Data
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan / Kriteria
|
Intervensi
|
Rasional
|
S :
Pasien
mengatakan mules
Dari
jam 01.00 mules, keluar cairan, dan darah pervaginam
Objektif
Tensi
170/110 mmHg, Nadi 80 x/menit, R/R 20 x/menit. Sr 37°c
Pembukaan
lengkap jam 7.45
Ketuban
negatif,
langsung
pimpin partus
Bayi
lahir jam 7.55
Perdarahan
400 cc
Oksitosin
drip 12 tetes/menit.
Dx
G IV P3 +KPP
|
Resiko
tinggi terhadap terjadinya IUFD berhubungan dengan Ketuban pecah prematur
|
Setelah
dilakukan tindakan mempercepat terminasi kala II resiko tinggi terhadap
IUFD
tidak terjadi
Kriteria
:
DJJ
ada
Suhu
37,5
Nadi
80x/
APGAR
score 1 menit pertama 7-10
|
Kaji
DJJ tiap 15¢
Kaji
tanda-tanda
Vital
(Suhu,Nadi, Tensi,R/R).
Berikan
OD sesuai terapi
Berikan
AB sesuai terapi
|
Mengetahui
perkembangan kes. Janin
Mengetahui
tanda infeksi
Mempercepat
pembukaan lengkap dan kala II
Mencegah
terjadi infeksi intra uterin dan infeksi vetus
|
D. IMPLEMENTASI
Tanggal
|
Diagnosa
Kep.
|
Implementasi
|
Paraf
|
290702
jam
7.45
7.47
7.49
7.55
7.56
7.57
08.00
08.10
08.20
10.00
|
Resiko
tinggi terhadap terjadinya IUFD berhubungan dengan KPP
|
Melakukan
VT Æ 10 cm
Melakukan
persiapan alat/ partus
Memimpin
meneran/partus
Mengeluarkan
bayi secara berurut : uuk,uub,dahi,muka dagu ,paksi luar,mengait ketiak dgn
tangan kiri,tangan kanan menelusuri punggung,bokong dan mengangkat bayi dgn
kedua tangan ke perut Ibu.
Mengisap
sekret / kotoran pada mulut dan hidung bayi dan bayi menangis
Menjepit
tali pusat dengan dua klem dan memotong tali usat diantara kedua jepitan
klem.
Mengukur
jumlah darah 350 cc
Mengeluarkan
plasenta ,jam 08.10 plasenta lahir dengan ukuran 10x20 x3 cm,panjang tali
pusat 50 cm, berat 400 gram kortiledon lengkap.
Menghecting
daerah vagina bgn depan bawah dengan catgut 2x mengobati dengan betadin
curah.
Melengkapi
status BB Bayi 2500 gram, Pjb 48 cm,kelainan kongenital tidak ada dan AS 7-8
Mengkaji
Tensi 170/110 mmHg, Nadi 80x/menit,Sr 37,4°c dan R/R 20 x/menit dan
kontraksi uterus baik
Mengkaji
keluhan pasien ada sedikit lelah.
Mengukur
haluaran darah 2 jam PP sebanyak 50 cc
Memasang
softek berlapis tiga jadi satu
Memasang
gurita ibu
Memindahkan
Ibu ke Ruang nifas dengan observasi PEB dan infus RL terpasang dengan 20
tetes/menit.
|
|
E. EVALUASI
Tanggal
|
Diagnosa
Kep.
|
Evaluasi
|
Paraf
|
290702
|
Resiko
tinggi terhadap terjadinya IUFD b/d KPP
|
S :
O : Bayi nangis kencang , Gerak
aktif, kulit merah, reflek nisap positip (mengisap susu yang diberikan
menggunakan spuit)
A : Resiko IUFD tidak terjadi
P
: Berikan HE pada Ibu tentang
perawatan bayi, Vulva hygiene dan perawatan payudara
|
|