Senin, 12 Desember 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN : HIPERTENSI

Di Poskan Oleh Perawat Indonesia pada Senin, 12 Desember 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik               :           HIPERTENSI
Sub topik        :           Hipertensi, Pencegahan Dan Penanggulangannya
Sasaran            :           Bapak S dan Keluarga
Tempat            :           Rumah Bapak S Jl. Tumapel RT 2 RW 5 Kelurahan Pagentan
Hari/Tanggal   :           Kamis, 15 Nopember 2007
Waktu             :           30 menit
 


I.                   TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan ini Bapak S. Dan keluarga mampu memahami tentang penyakit hipertensi dan cara pencegahan serta penanggulangannya dengan benar.

II.                TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan ini Bapak S dan Keluarga mampu :
1.         Menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar
2.         Menjelaskan penyebab hipertensi dengan benar
3.         Menyebutkan tanda & gejala awal hipertensi dengan benar
4.         Menjelaskan tindakan yang dilakukan bila terkena hipertensi dengan benar
5.         Menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi dengan benar

III.             MATERI PENYULUHAN ( terlampir )
1.         Pengertian hipertensi
2.         Penyebab hipertensi
3.         Tanda dan gejala hipertensi
4.         Tindakan yang dilakukan bila ada keluarga yang terkena hipertensi
5.         Pencegahan hipertensi


IV.             METODE
1.         Ceramah
2.         Tanya Jawab

V.                MEDIA
1.         Flip Chart
2.         Leaflet hipertensi

VI.             KEGIATAN PENYULUHAN
No.
Waktu
Langkah
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
1.
2 menit
Pembukaan
·         Mengucapkan salam
·         Menyampaikan tujuan
·         Menjawab salam
·        Memperhatikan
2.
15 menit
Penyampaian
·         Menjelaskan pengertian hipertensi
·        Menjelaskan penyebab hipertensi
·         Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi Menjelaskan tindakan dirumah bila terdapat anggota keluarga terkena hipertensi
·         Menjelaskan cara pencegahan dan penanggulangan hipertensi
·         Memberikan kesempatan bertanya

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Bertanya

 3.
3 menit

Penutup.
·         Menyimpulkan bersama
·         Memberikan umpan balik

·         Membuat  kesim
pulan tentang materi  yang telah disampaikan
·         Mendengarkan
·         Memperhatikan
·         Menjawab pertanyaan dari penyuluh



VII.          KRITERIA EVALUASI
1.      Evaluasi Struktur
·         Kesiapan materi
·         Kesiapan SAP
·         Kesiapan media : chart, Leaflet
·         Bapak S dan keluarga memperhatikan penyuluhan
2.      Evaluasi Proses
·         Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
·         Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
·         Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.      Evaluasi Hasil
Bapak S dan keluarga dapat :
1.         Menjelaskan pengertian hipertensi
2.         Menyebutkan penyebab hipertensi
3.         Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala hipertensi
4.         Menjelaskan Tindakan bila terkena hipertensi
5.         Menjelaskan cara pencegahan dan penanggulangan hipertensi














HIPERTENSI

a.   Pengertian  
Hypertensi  adalah  meningkatnya tekanan darah  baik tekanan  sistolik  dan  diastolic  serta  merupakan  suatu  factor  terjadinya  kompilikasi penyakitt  kardiovaskuler   (Soekarsohardi,1999  :  151) 
Hipertensi  adalah  peningkatan   tekanan  darah  sistolik  dan  diastolic  diatas standar  dihubungkan dengan  usia  (Gede Yasmin,1993 :  191 ).
Dari  definisi – definisi  diatas dapat  disimpulkan  bahwa  :
Hipertensi  adalah  peningkatan  tekanan  darah  baik  sistolik maupun  diastolic  diatas  normal  sesuai   umur  dan  merupakan salah  satu  factor  resiko  terjadinya  kompilkasi  penyakit kardiovaskuler.     
b.   Etiologi
Hipertensi  dapat dikelompokan   dalam dua  kategori :
1)         Hipertensi  primer  artinya  belum  diketahui penyebabnya  yang jelas.
Berbagai  faktor  yang  turut  berperan sebagai  penyebab hipertensi  seperti  berrtambahnya  usia , factor  psikologis ,  dan keturunan.
Sekitar   90  %  hipertensi  tidak diketahui  penyebabnya .
2)         Hipertensi  sekunder  telah  diketahui  penyebabnya  seperti stenosis  arteri  renalis,  penyakit  parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun  factor  pencetus  hipertensi  seperti, keturunan, jenis  kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol  dan  social  ekonomi (Susi  Purwati , 2000 : 25 )

c.       Patofisiologi.
Jantung adalah  sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah  keseluruh  tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan  tekanan  peririfer. Pada  keadaan  normal  untuk  memenuhi  kebutuhan  metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan  cardiac   output  dan  tekanan  perifer menurun  .
Konsumsi sodium (garam )  yang berlebihan  akan  mengakibatkan  meningkatnya volume cairan dan pre load  sehingga  meningkatkan  cardiac  aouput . Dalam sistim  Renin -  Angiotensien  - aldosteron  pada  patogenesis    hipertensi, , glandula  supra renal  juga  menjadi  factor  penyebab  oleh  karena  faktor  hormon
.Sistim  Renin  mengubah angiotensin menjadi  angiotensin  I  kemudian angitensin  I  menjad angiotensin  II  oleh  Angitensi  Convertion  Ensym (ACE         )
   Angiotensin  II  mempengaruhi  Control  Nervus  Sistim  dan  nervus  pereifer  yang  mengaktifkan  sistim  simpatik  dan  menyebabkan  retensi vaskuler  perifer  meningkat . Disamping  itu  angiotensin II  mempunyai  efek  langsung  terhadap  vaskuler  smoot  untuk  vasokonstruksi  renalis. Hal  tersebut  merangsang  adrenal  untuk  mengeluarkan  aldosteron  yang  akan meningkatkan  extra  Fluid  volume  melalui  retensi  air  dan  natrium. Hal  ini  semua  akan  meningkatkan  tekanan  darah  melalui  peningkatan  cardiac  output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 )
d.            Komplikasi yang mungkin  terjadi  akibat  hipertensi  seperti , penyakit  jntung  koroner, gagal  jantung ,gagal ginjal ,kerusakan  mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997).

e.  Perawatan pada  penderita  hipertensi  adalah sebagai  berikut :
1)   Pengaturan diit
2)   Berolah raga
3)   Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur
4)   Menghilangkaan rasa  takut
a)                     Diuretik  : Hidrochlortiasid,Furosemid dll. 
b)                     Betabloker :Proparnolol, dll.
c)                     Alfabloker : Prazosin  dll.
d)                    Penghambat  ACE  : Kaptopril  dll.
e)                     Antagonis Kalsium : Diltiasem  dll.(farmakologi FKUI,1995)
f.  Nutrisi
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu  diperhatikan yaitu  keadaan berat badan,  derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan  pengetahuan tentang jumlah kandungan  natrium dalam bahan makanan. Makan biasa ( untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari ). Sebagian besar  natrium  berasal dari  garam dapur.  
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
1)      Diet rendah garam
Diet  rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai  kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,  MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a)                           Jangan menggunakan garam dapur
b)   Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c)   Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.
d)  Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e)   Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2)      Diet rendah kolesterol / lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
a)      Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b)      Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.
c)      Gunakan susu full cream.
d)     Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e)      Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f)       Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.
g)      Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.
3)      Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a)      Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b)      Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.
c)      Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Contoh menu untuk penderita hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).


Comments
0 Comments