Jumat, 02 Desember 2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA : HIPERTENSI dan NYERI

Di Poskan Oleh Perawat Indonesia pada Jumat, 02 Desember 2016

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA bapak r
TUMAPEL BARAT  RT : 03 / RW : 05 KEL. PAGENTAN

Pengkajian (Tanggal 26 Nopember  2007)

A.    Data Umum

1.   Nama KK         : Bapak R
2.   Umur                : 40 Tahun
3.   Alamat             : RT 03 RW 05 Tumapel Barat Kel. Pagentan
4.   Pendidikan       : SMA
5.   Pekerjaan        : Swasta
6.   Agama                         : Islam
7.   Komposisi Keluarga :
No
Nama
Jenis Kelamin
Hubungan
Usia
Pekerjaan
Pendidikan
1
Ibu W
P
Nenek
75 th
Tidak Bekerja
Tidak Sekolah
2
Bpk R
L
KK
40 th
Swasta
SMA
4
Ibu S
P
Istri
 38 th
IRT
SMP
5
Anak P
P
Anak
18 th
Blm bekerja
SMA
6
Anak F
P
Anak
15 th
Blm bekerja
SMP




8.  Bentuk Keluarga
Keluarga dengan bentuk “Extended Family” sebab susunan anggota keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, anak dan bibi.
9.    Latar belakang budaya atau suku
Bapak R berasal dari suku jawa. Budaya yang digunakan sebagai dasar sehari – hari adalah budaya jawa. Bahasa yang digunakan sehari – hari adalah bahasa jawa tetapi anggota keluarga juga lancar menggunakan bahasa lndonesia.
10.     Agama
Seluruh anggota keluarga Bapak R menganut agama islam. Mereka kadang – kadang sholat Maghrib berjamaah di rumah, sedangkan yang lain biasanya dikerjakan sendiri –sendiri dan jarang berjamaah di masjid. Bapak R dan ibu S sering mengikuti pengajian yang dilakukan setiap hari jum’at dikampung, sedang ibu W mengikuti kegiatan tahlilan tiap hari kamis.
11.     Status Sosial Ekonomi
Bapak R bekerja sebagai Tukang ojek yang berfungsi sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga, Ibu S tidak bekerja, ia berperan sebagai ibu rumah tangga yang setiap hari mengurusi rumah dan keluarga, sedangkan ibu W tidak bekerja karena faktor usia.
16.     Aktivitas rekreasi keluarga.
Keluarga bapak R jarang melakukan rekresi kesuatu tempat tertentu. Biasanya setiap 1 atau 2 bulan sekali  keluarga bapak R pergi menggunjungi ibu dari ibu S di Pakis malang. selain itu sebagai hiburan di rumah keluarga bapak R cukup dengan menonton TV.
B.     Riwayat perkembangan keluarga
  1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja karena anaknya berada pada usia 15 tahun yang kini duduk dibangku SMP.
  1. Tugas Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja :
a.    Meningkatkan fleksibilitas ikatan keluarga termasuk kebebasan anak.
b.    Mengubah pola hubungan anak-orang tua untuk mengijinkan anaknya keluar dari system.
c.    Memfokuskan kembali kehidupan pertengahan pernikahan (midlife-marital) dan isu karir.
d.    Memulai perubahan untuk membantu merawat generasi yang lebih tua.
  1. Riwayat Keluaraga Inti
Bapak R dan Ibu S menikah dengan keinginan mereka sendiri tanpa melalui perjodohan orang tua. Pacaran hanya berlangsung singkat dan setelah mereka cocok mereka memutuskan untuk menikah
  1. Riwayat Keluarga Inti
Orang tua bapak R sudah meninggal dunia. Orang tua Ibu S yang masih hidup ibunya dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis atau khusus seperti jantung, paru maupun ginjal, sedangkan ibu W adalah bibi dari Tn. R dan ibu W tidak memilki anak.
C.     Data Lingkungan
1.    Karakteristik Rumah
·         Dinding rumah
Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen (tembok permanen)
·         Ventilasi
Rumah cukup mendapat ventilasi (= 15%). Jendelanya selalu dibuka setiap pagi dan ruangan terlihat cukup terang.
·         Lantai
Terbuat dari lapisan semen (plester) namun tertutup dengan karpet plastik. Pada bagian dapur lantainya dari semen kasar. Kebersihan cukup dijaga dan mempunyai kebiasaan tidak menggunakan alas kaki dalam rumah kecuali diruang belakang.
·         Sirkulasi air
Sudah cukup baik, sudah mempunyai lubang sendiri diluar rumah yang tertutup untuk tempat penampungan air dan sudah ada selokan tempat untuk mengalirkan air ketempat pembuangan.
·         Kamar tidur
Mempunyai 3 kamar tidur dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup pada kamar no 1 dan 2. Sedangkan  pada kamar 3 pencahayaannya tampak gelap karena jendela berhadapan dengan rumah tetangga.
·         Jarak kamar mandi. WC dan bak Penampungan air
Bpk R tidak memiliki WC, BAB dan mencuci di sungai. Kamar mandi dikuras setiap seminggu sekali dsan tidak terdapat jentik – jentik dibak mandi, kamar mandi hanya digunakan oleh keluarga bapak R.
·         Status rumah : Milik sendiri
·         Denah rumah



2.    Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Sebagai warga penduduk asli malang (suku jawa) dengan mata pencaharian sebagai pekerja pabrik. Jarak antara rumah rapat dan beberapa rumah tidak memilki pekarangan dan halaman depan. Semua penduduk teutama tetangga yang berdekatan seperti saudara sendiri. Ibu – ibu sering berkumpul pada sore hari untuk mengobrol.
3.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bpk R termasuk anggota masyarakat yang cukup aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat seperti pengajian.  Sedangkan anak U dan S tampak sering berkumpul dengan teman – temannya.

B.     Struktur Keluarga
  1. Pola komunikasi
Pola komunikasi keluarga bersifat terbuka. Bila ada masalah selalu dibicarakan dengan anggota keluarga yang lain dan pengambilan keputusan sangat demokratis yaitu dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang terbaik
  1. Struktur kekuatan
Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama diman stiap anggota keluarga mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya. Tidak ada salah satu anggota keluarga yang dominan dalam menentuklan keputusan.
  1. Struktur peran
Sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk menghidupi keluarganya adalah bapak R tetapi tidak jarang bapak K turut membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Ibu S sebagai ibu rumah tangga yang menggurus pekerjaan rumah. Dan anak  U dan S biasa bermain dengan anak tetangganya dan belajar dirumah, ibu W sebagai nenek membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu.
  1. Nilai – nilai keluarga
Keluarga mengikuti budaya sopan santun yang berlaku dimasyarakat seperti anak –anak harus hormat pada orang tua, bersalaman dengan tamu yang berkunjung dan sebagainya.

C.     Fungsi keluarga
  1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga saling menghormati dan menghargai, komunikasi selalu dilakukan secara terbuka, tidak ada masalah yang selalu dipendam dan semua langsung dibicarakan. Anak – anak lebih dekat dengan ibunya.
  1. Fungsi sosiallisasi
Sosialisasi keluarga dan tetangga sangat baik. Anak – anak sering keluar masuk rumah tetangga, demikianb pula sebaliknya. Anak – anak aktif diperkumpulan seperti sepak bola baik disekolah dan dikampungnya. Bpk R dan Ibu S biasanya juga mengikuti kegiatan pengajian dikampung. Ibu S sering berkumpul dengan ibu – ibu dekat rumahnya. Sedangkan Ibu W jarang keluar rumah dan lebih sering beristirahat dirumah.
  1. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga bapak R sangat memperhatikan kesehatan anggota keluarganya. Setiap anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke mantri atau RS untuk mendapat pengobatan. Keluarga bapak R menggunakan fasilitas Askes Gakin jika ada anggota keluarga yang rawat inap di RS.
·         Bapak R mengatakan akhir – akhir ini sering mengeluh pusing, bpk R adalah perokok dan tiap hari habis 1 bungkus. Bpk R bertanya kenapa tekanan darah buleknya tidak turun – turun dan apakah ada obat dan cara agar tekanan darah bibinya bisa cepat turun. Bpk R juga bertanya apakah tekanan darahnya termasuk tekanan darah tinggi.
Saat pengkajian diperoleh :
TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 x / mnt, RR : 20 x / mnt
·         Ibu S mengatakan kakinya sering linu – linu terutama jika kecapaian dan ibu S saat ini tidak mengeluhkan pusing dan tidak mempunyai riwayat tekanan darah tinggi.
Saat pengkajian :
TD : 110/70 mmHg, Nadi : 84 x / mnt, RR : 18 x / mnt
·         Ibu W mengatakan setelah dari posyandu lansia dan minum obat badannya lebih enakan, tapi masih sering pusing
TD : 180/90 mmHg, Nadi : 74 x / mnt, RR : 18 x / mnt
·         Anak –anak saat ini tidak mempunyai masalah kesehatan.

D.     Stres Dan Koping Keluarga
1.    a. Stres jangka pendek
    Bapak R binggung dengan penyakit yang dialami buleknya, tekanan darahnya yang juga tinggi dan bagaimana     rematik istrinya bisa hilang.
b. Stres jangka panjang
    masalah jangka panjang yang dialami keluarga adalah bapak R takut penyakit yang dialami bibinya bertambah parah dan pengobatan yang memerlukan biaya yang banyak sementara pencari nafkah hanya bapak R sendiri.
2.    Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap masalah
Jika terdapat masalah dalam pengambilan keputusan, maka keluarga akan menyelesaikan secara demokratis. Mengenai masalah bapak R dan ibu W bertekat melakukan kontrol rutin ke bidan, posyandu lansia atau puskesmas terdekat.
3.    Srtategi koping yang digunakan
Keluarga selalu mendiskusikan setiap masalah yang dihadapi. Semua masalah langsung dibicarakan tanpa dipendam terlebih dahulu. Tidak ada sikap yang dominan dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil adalah yang terbaik menurut keluarga.
4.    Srategi koping disfungsional
Tidak terdapat masalah pada koping yang digunakan keluarga dalam pengambilan keputusan. 

ANALISA DATA
No
Data
Masalah
1
Subyektif :
·     Bapak R mengatakan bingung dengan darah tinggi  yang dialaminya, dan tidak tahu apa penyebabnya.
·     Bapak R mengatakan tidak tahu pengaturan makan untuk dirinya dan bibinya serta obat yang tepat
·     Ibu W mengatakan sudah minum obat kenapa tekanan darahnya masih tinggi.
Obyektif :
·     Bapak R banyak bertanya tentang penyakit bibinya dan penyakitnya.
·     Bapak R bertanya apakah penyakit bibinya dan penyakitnya bisa sembuh.
·     Bapak R bertanya tentang makanan apa saja yang diperbolehkan.
·     Kesehatan Bpk R TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 x / mnt, RR : 20 x / mnt
·     Kesehatan Ibu W TD : 180/90 mmHg, Nadi : 74 x / mnt, RR : 18 x / mnt
Kurang pengetahuan kesehatan tentang penyakit Hypertensi pada keluarga bapak R terutama pada bapak R dan ibu W.
2
Subyektif :
·     Ibu S mengatakan bahwa kakinya sering terasa linu sudah sekitar 2 bulan ini terutama jika kecapekan.
·     Ibu S mengatakan biasanya suka memberi balsam pada kakinya yang tersaa linu.
·     Ibu S mengatakan suka makan kacang-kacangan.
Obyektif :
·     Ibu S mengelus kakinya yang terasa sakit.
·     Ibu S pelan-pelan saat berjalan.
·     TD : 110/70 mmHg
·     N : 84x/mnt, RR : 18x/mnt
Gangguan rasa nyaman nyeri sendi pada keluarga bapak R terutama pada ibu S.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.    Kurang pengetahuan kesehatan tentang penyakit Hypertensi pada keluarga bapak R terutama pada ibu W dan bapak R.
2.    Gangguan rasa nayaman nyeri sendi pada keluarga bapak R terutama pada ibu S.

SKALA PENENTUANPRIORITAS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Kriteria
Bobot
Diagnosa 1
Diagnosa 2
Sifat masalah
3/3 x 1 = 1
2/3 x 1 = 2/3
Kemungkinan masalah dapat dipecahkan
1/2 x 2 = 1
1/2 x 2 = 1
Potensi untuk dicegah
2/3 x 1 = 2/3
2/3 x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah
1/2 x 1 = 1/2
2/2 x 1 = 1
Total
3,1
3,2
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Berdasarkan prioritasnya diperolah diaognosa sebagai berikut :
1.    Kurang pengetahuan kesehatan tentang penyakit Hypertensi pada keluarga bapak R terutama pada bapak R dan ibu W.
2.    Gangguan rasa nyaman nyeri sendi pada keluarga bapak R terutama pada ibu S.
RENCANA INTERVENSI
Diagnosa 1
1.    Tujuan
·         Tujuan Umum
Keluarga mampu memahami pencegahan dan mengurangi resiko perkembangan atau komplikasi Hypertensi.
·         Tujuan Khusus
1.    Keluarga mampu mengenal penyakit Hypertensi dengan :
·         Menjelaskan pengertian penyakit Hypertensi.
·         Menyebutkan penyebab penyakit Hypertensi.
·         Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hypertensi.
·         Menyebutkan pengobatan dan pencegahan penyakit Hypertensi.
2.   Keluarga mampu mengambil keputusan utnuk mencegah terjadinya perkembangan atau komplikasi Hypertensi dengan :
·         Mengetahui komplikasi dari penyakit Hypertensi.
·         Mengambil keputusan untuk mengambil langkah-langkah utnuk mengurangi resiko perkembangan penyakit Hypertensi.
            3.   Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan :
·         Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan.
·         Menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan.
·         Memanfaatkan fasiltas pelayanan kesehatan.
2.    Intervensi
·         Diskusikan bersama keluarga pengertian dari penyakit Hypertensi setelah itu meminta keluarga untuk mengulang kemudian beri reinforcement.
·         Diskusikan penyebab penyakit Hypertensi kemudian minta kembali keluarga. untuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan tentang tanda dan gejala penyakit Hypertensi bersama keluarga kemudian minta kembali keluarga untuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan tentang upaya-upaya pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit Hypertensi bersama keluarga kemudian minta kembali keluarga utnuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan mengenai komplikasi penyakit Hypertensi bersama keluarga kemudian minta kembali keluarga utnuk menyebutkan kembali dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Bimbing keluarga untuk mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit Hypertensi dengan rutin ke petugas kesehatan.
·         Diskusikan jenis pelayanan kesehatan, fasiltas yang diberikan dan manfaat yang diperoleh oleh anggota keluarga dari keberadaan pelayanan kesehatan, minta kembali anggota keluarga untuk menyebutkan ulang serta berikan reinforcement.
Diagnosa 2
1.    Tujuan
·         Tujuan Umum
Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan nyeri sendi.
·         Tujuan Khusus
1.    Keluarga mampu mengenal masalah nyeri sendi dengan :
·         Menjelaskan pengertian nyeri sendi.
·         Menjelaskan penyebab nyeri sendi.
·         Menyebutkan tanda dan gejala nyeri sendi.
·         Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan nyeri sendi.
2.    Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan nyeri sendi.
3.    Keluarga mampu memanfaatkan fasiltas kesehatan dengan :
·         Menyebutkan jenis pelayanan kesehatan.
·         Menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan.
·         Memanfaatkan fasiltas pelayanan kesehatan.
2.    Intervensi
·         Diskusikan bersama keluarga pengertian nyeri sendi dan minta kembali keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan bersama keluarga penyebab nyeri sendi dan minta keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan bersama keluarga mengenai tanda dan gejala nyeri sendi dan minta keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan bersama keluarga mengenai pencegahan dan penatalaksanaan nyeri sendi kemudian minta keluarga untuk menyebutkan ulang dan berikan pujian atas jawaban yang diberikan.
·         Diskusikan jenis pelayanan kesehatan, fasiltas yang diberikan dan manfaat yang diperoleh anggota keluarga dari keberadaan pelayanan kesehaan, minta keluarga untuk menyebutkan ulang serta berikan reinforcement.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa
Implemantasi
Evaluasi
1
1.   Memberikan penyuluhan tentang penyakit Hypertensi tentang : pengertian, penyebab, klasifikasi, tanda dan gejala, dan penanganan penyakit Hypertensi.
2.   Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali masing-masing item dari materi penyuluhan dengan memberikan pertanyaan.
3.   Memberikan reinforcement.
4.   Memberikan penjelasan mengenai komplikasi dari penyakit Hypertensi.
5.   Membimbing keluarga untuk mengambil keputusan untuk mencegah komplikasi dengan kontrol ke pelayanan kesehatan.
6.   Menganjurkan dan memotivasi untuk mau memanfaatkan pelayanan kesehatan.


S:Keluarga mengatakan akan rutin kontrol ke puskesmas dan posyandu lansia.
 O:
·      Keluarga tampak mendengarkan dengan sungguh penjelasan yang diberikan dan sesekali tampak menganguk-angguk.
·      Keluarga dapat menyebutkan dengan benar pengertian penyakit Hypertensi, penyebab, klasifikasi, tanda dan gejala, dan penanganan penyakit Hypertensi.
·      Keluarga tampak senang dengan reinforcement yang diberikan.
·      Keluarga mampu menjelaskan komplikasi dari penyakit Hypertensi.
A:   Masalah Teratasi
P: Anjurkan Kelurga untuk rajin kontrol dan menjaga diet
2
1.    Memberikan penyuluhan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan pencegahan nyeri sendi.
2.    Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali masing-masing item dari materi penyuluhan dengan memberikan pertanyaan.
3.    Memberikan pujian atas jawaban yang diberikan oleh keluarga.
4.    Mengajarkan keluarga cara mengatasi nyeri sendi dengan merendam kedua kaki dengan air hangat dicampur garam.
5.    Menganjurkan keluarga untuk menjaga intake nutrisi dengan cara mengurangi makanan yang mengandung tinggi purin seperti : kacang-kacangan, melinjo, jeroan, dan makanan yang mengandung tinggi lemak.
S: Keluarga mengatakan akan berusaha menjaga makanan yang dimakan, kemudian sekarang keluarga mengatakan bahwa akan mengurangi kacang-kacangan.
O:
·      Keluarga tampak mendengarkan dengan sungguh penjelasan yang diberikan dan sesekali tampak menganguk-angguk.
·      Keluarga dapat menyebutkan dengan benar pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan nyeri sendi.
·      Keluarga tampak senang dengan reinforcement yang diberikan.
·      Keluarga mengatakan nyeri sendi agak banyak berkurang setelah dilakukan kompres dengan air hangat.
A: Masalah Teratasi
P: Anjurkan keluarga agar mengingatkan tentang diet ibu S dan merawatnya


Daftar Pustaka

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarta: EGC
                           (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta: EGC
Doengoes, (1999). Perencanaan Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI: Media Aescullapius
Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarta: EGC

Oldest
You are reading the latest post
Comments
0 Comments